Kutus Kutus, Ramuan Minyak Sakral dari Bali

 Kutus Kutus, Ramuan Minyak Sakral dari Bali


 membawa berkah. Mungkin kata-kata berikut pas untuk melukiskan perjalanan usaha Servasius Bambang Pranoto (64 tahun) mengembangkan minyak balur yang di lantas hari populer sebagai minyak Kutus Kutus. Kutus Kutus berasal dari bhs Bali yang berarti 88, dan dimaknai sebagai produk minyak balur berlambang angka 8 yang paling indah dan sakral. Angka 8 mirip simbol infinity, berarti tanpa batas. Dalam dunia penyembuhan, angka 8 mewakili makna penyembuhan tanpa batas; penyembuhan yang paling powerful.


Begitulah awalannya Bambang mengawali bisnisnya. Sebelumnya, dia adalah seorang profesional yang punyai karier cemerlang di sebuah perusahaan multinasional di Jakarta. Kemudian, dia mengambil keputusan berhenti dari pekerjaannya, meninggalkan segala kemapanan, dan menentukan menetap di Bali sejak 2002 dalam kesederhanaan Fakta Minyak Kutus-Kutus yang Dikenal Baik untuk Kesehatan .


Namun, insiden terperosoknya Bambang di jalan yang hampir setiap hari di lewati pada 2011 membawa dampak ke dua kakinya lumpuh. Lewat meditasi yang sebetulnya telah rutin dilakukannya, dia meraih gagasan membawa dampak minyak balur berbahan minyak kelapa dan 49 herbal, jadi dari akar, batang, buah, bunga, sampai daun, yang terdapat di sekeliling rumahnya. Kesabarannya berbuah manis, dalam saat tiga bulan, dia sukses pulih dari kelumpuhan bersama minyak olahannya yang dibalurkan rutin di sekujur tubuh, lebih-lebih kakinya. “Itulah cikal bakal minyak Kutus Kutus, minyak yang menyembuhkan aku dari kelumpuhan,” katanya.


Sebagai sarjana tehnik elektro yang punyai keahlian di bidang telekomunikasi, sejak 1988 Bambang berkomitmen meninggalkan obat kimia dan percaya bahwa tubuh telah membawa daya yang mampu menyembuhkan dirinya sendiri. Setiap bahan baku jamu juga dipercaya punyai daya masing-masing yang lantas membentuk sinergi yang sebanding bersama tubuh. “Sinergi 49 bahan baku itulah yang menyembuhkan,” ungkap Bambang perihal begitu banyaknya style herbal yang dia pakai.


Keluarga dan kerabat dekat, yang lantas turut kenakan ramuan minyak yang diracik bersama sederhana dan mengalami kesembuhan, jadi mendesak Bambang untuk produksi lebih banyak dan menjualnya supaya lebih banyak yang meraih manfaat. Mulai dari yang ada problem membuang air besar sampai yang menderita kanker pulih sesudah rutin membalurkan minyak racikan Bambang. Hampir dua th. mengalami kebimbangan, sampai suatu malam disaat hendak melakukan ritual pembersihan diri di Pura Tirta Empul Tampaksiring bersama teman-temannya, Bambang didekati sosok laki-laki yang tiba-tiba nampak dan membisiki supaya langsung menjual dan menamai minyak racikannya “Kutus Kutus”.


Bekerjasama bersama seorang teman, Bambang kelanjutannya jadi memasarkan perdana sebanyak 500 botol kemasan 250 ml. “Dan, tidak ada yang laku,” ujar papa empat anak asal Klaten ini diiringi tawa lepas mengenang peristiwa di pertengahan th. 2013. Dari kegagalan itu, dia belajar. Minyak racikannya yang dikemas dalam botol kaca menyerupai produk spa kelanjutannya dikemas lagi bersama botol plastik 100 ml dan laku. “Ternyata, packaging is very important,” katanya Kisah Minyak Kutus Kutus Atasi Masalah Kesehatan .


Pertengahan Desember 2013, Bambang jadi memperkenalkan minyak Kutus Kutus lewat Facebook (FB). Hanya mesti satu bulan, pertengahan Januari 2014 jadi nampak hasilnya. Perlahan namun pasti, pesanan jadi berdatangan. Seperti pada Oktober 2014, bersama 20 reseller umumnya terjual 2 ribu botol per bulan dan sejak Desember 2014 telah mampu menjual 5 ribu botol setiap bulan.


Namun di tengah keberhasilan tingkatkan penjualan minyak racikannya, Bambang terpaksa mesti menyita ketetapan besar: mengambil keputusan interaksi bersama mitra usaha yang berlaku curang, yaitu mengoplos sampai memalsu minyak racikan Bambang dan dijual bersama harga lebih murah dibandingkan harga resmi yang Rp 230 ribu per botol 100 ml. “Saya mesti tegas dikarenakan ini menyangkut kepercayaan dan kesehatan orang banyak,” kata Bambang serius. Belum dua minggu putus kerjasama, mantan kawan bisnisnya telah mengeluarkan minyak mirip minyak Kutus Kutus dan jadi menyebar beraneka kabar bohong. “Brand Kutus Kutus mampu aku patenkan, namun tidak sebagai jamu dikarenakan merupakan warisan nenek moyang,” katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bawu Furniture: Solusi Terbaik untuk Podium, Mimbar, dan Perlengkapan Interior Berkualitas

Bengkel Mobil Matic Terpercaya di Surabaya: Solusi Perbaikan Matic Anda

Tips Panduan Cerdas Mencari Hotel di Batam untuk Liburan yang Berkesan